Kota Samarinda boleh dikata sebagai kota terbesar di Kalimantan, karena selain kota ini merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur, juga karena Samarinda mempunyai jumlah penduduk paling banyak diantara kota-kota lainnya yang ada di Pulau Kalimantan. Total jumlah penduduk dari Kota yang memiliki luas wilayah 718 km2 ini sebanyak 726.223 jiwa yang terdiri dari berbagai suku, utamanya suku Banjar dan Kutai.
Kota yang dibelah Sungai Mahakam ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam satu dasawarsa terakhir yang ditandai dengan melonjaknya laju perekonomian lewat bidang perindustrian yang tersebar di hampir semua kecamatan yang ada. Daya dukung yang dimiliki sepuluh kecamatan yang menjadi bagian dari Kota Samarinda ini dalam mendongkrak laju perekonomian, masih diperkuat lagi dengan dikembangkannya Central Business District (CBD) di bekas Bandara Temindung seiring dengan dipindahkannya bandara ke Sei Siring.
Keberadaan CBD memiliki peran yang sangat penting terkait pertumbuhan perekonomian di kota Samarinda, karena dengan dipusatkannya kawasan perindustrian perkantoran, perumahan, termpat wisata, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan serta fasilitas sosial dalam satu wilayah dapat mengatasi persoalan transportasi yang sebelumnya sempat menjadi kendala utama.
Untuk sektor pariwisata, potensi yang dimiliki Kota Samarinda tidak seberapa menonjol, karena berbagai tempat pariwisata yang dimiliki kota ini, baik wisata alam, wisata budaya, wisata religi, maupun wisata buatan, praktis hanya menjadi konsumsi para wisatawan lokal.
Salah satu daya dukung peningkatan perekonomian di kota Samarinda justru dari sektor pendidikan. Karena di sini selain terdapat 3 Perguruan Tinggi Negeri, juga tercatat sebanyak 24 Perguruan Tinggi Swasta yang mampu menyedot para pelajar dari berbagai propinsi untuk datang ke Samarindah, utamanya ke Universitas Mulawarman. Dengan banyaknya anak-anak muda yang datang dari kota-kota lain.utamanya dari daerah-daerah di seputar pulau Kalimantan, membuat perekonomian di Kota Samarinda pun menjadi dinamis dan bergerak menuju ke arah peningkatan.
Kost di Samarinda
Keberhasilan Kota Samarinda dalam memacu sektor industri dan membangun sentra bisnis, membuat kota ini banyak didatangi penduduk dari luar daerah, begitu pula dengan keberadaan perguruan tinggi – perguruan tinggi di sana. Kehadiran para pendatang tersebut dengan sendirinya memunculkan inisiatif dari warga setempat untuk menyediakan tempat-tempat akomodasi berupa rumah-rumah kost dengan berbagai macam ukuran, berbagai macam fasilitas, sekaligus berbagai macam tarif atau harga sewa setiap bulannya.
Tempat-tempat kos tersebut dapat dengan mudah ditemui di kawasan industri utamanya di kawasan CBD yang berada di bekas Bandara Temindung, serta tempat-tempat lain yang lokasinya tidak jauh dari pabrik-pabrik industri.
Untuk rumah kost dengan tarif yang sesuai dengan keuangan anak-anak mahasiwa, bisa ditemui di kawasan Kampus, seperti di sepanjang 4 akses jalan yang menuju ka Kampus Universitas Mulawarman yang ada di Gunung Kelua, seperti di Jalan Gelatik hingga tembus ke jalan Pemuda, di sepanjang Jalan Perjuangan hingga tembus ke Jalan P.M.Nur, kemudian di sepanjang Jalan Pramuka hingga tembus ke Jalan M. Yamin, serta di Jalan KH. Dewantara hingga tembus ke Jalan M. Yamin.
Soal fasilitas dari tempat-tempat kost tersebut, sudah barang menyesuaikan dengan harga sewanya. Jika ingin kamar yang ber-AC dengan kamar mandi di dalam, siapkan saja, minimal Rp. 750.000 – Rp. 1.500.000 setiap bulannya. Jika dana untuk sewa tempat kost kurang dari Rp.500.000, maka fasilitas yang ditawarkan juga minim karena tingginya biaya hidup disini.